Rabu, 12 September 2012

Tips & Trik Belajar Bahasa Arab





Bismillah. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menurunkan al Qur’an dalam bahasa arab dan juga mengutus rasul dari bangsa arab, Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya)” (QS. Az Zukhruf:3)
Pada kesempatan kali ini, ana ingin memberikan tips & trik agar kita bisa dengan cepat-biidznillah-memahami bahasa arab dan mampu membaca kitab-kitab karangan ulama ahlussunnah. Kiat-kiat ini terutama untuk para pelajar atau mahasiswa yang mempelajari bahasa arab sambil sekolah atau kuliah karena adanya kesibukan sekolah/kuliah sehingga progress kemampuan bahasa arab kita sedikit berkurang. Sebisa mungkin kiat-kiat ini dipraktekkan semaksimal mungkin sehingga kita bisa memahami bahasa al Qur’an ini dengan cepat. Diantara kiat-kiat tersebut adalah:
  1. Hendaknya kita mengikhlaskan niat dalam belajar untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali dengan ilmu. Oleh sebab itu imam Bukhari rahimahullah membuat sebuah bab dalam Kitabul Ilmi di kitab sahih Bukhari yang berjudul ‘Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan’. Dalilnya adalah firman Allah 9yang artinya), “Ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan mintalah ampunan untuk dosamu…” (QS. Muhammad : 19). Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah untuk diberikan ilmu yang bermanfaat.
  2. Sebelum lebih jauh mempelajari kaidah bahasa Arab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca atau mengucapkan. Padahal, salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan makna bahkan memutarbalikkan fakta. Suatu kata yang seharusnya berkedudukan sebagai pelaku berubah menjadi objek dan seterusnya. Tentu saja hal ini –membaca dengan benar serta mengikuti kaidah-tidak bisa disepelekan.
  3. Menambah kosakata merupakan salah satu sebab utama untuk melancarkan proses belajar kaidah dan membaca kitab. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli Kamus Bahasa Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir, atau dengan membeli kamus kecil Al-Mufradat yang berisi kosakata yang sering digunakan dalam kitab-kitab para ulama. Selain itu bisa juga dengan membeli satu jenis buku dengan 2 versi; asli bahasa Arab dan terjemahan. Dengan memiliki kitab berbahasa Arab akan memacu pemiliknya untuk bisa membacanya. Sedangkan dengan terjemahannya akan membantu dalam proses belajar membaca kitab ketika menemukan kata-kata atau ungkapan yang susah dimengerti.
  4. Hendaknya mencari guru yang benar-benar memahami materi kaidah bahasa Arab dan bisa mengajarkannya. Untuk poin ini mungkin sangat bervariasi –tidak bisa diberi batasan yang kaku-, karena tingkat pemahaman orang terhadap kaidah bahasa arab juga bertingkat-tingkat. Hanya saja yang dimaksud di sini adalah perlunya memilih guru yang mengajarkan materi dengan dasar ilmu bukan dengan kebodohan.
  5. Dibutuhkan kesabaran untuk terus mengikuti pelajaran dan mengulang-ulang pelajaran (muraja’ah) agar pemahaman yang dimiliki semakin kuat tertanam. Apabila menemukan hal-halyang belum dipahami hendaknya segera menanyakan kepada pengajar atau orang yang lebih tahu dalam hal itu. Az-Zuhri rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya ilmu itu dicari seiring dengan perjalanan siang dan malam, barangsiapa yang ingin mendapatkan segudang ilmu secara tiba-tiba niscaya ilmu yang diperolehnya akan cepat hilang.”
  6. Hendaknya bersungguh-sungguh dalam belajar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya Kami pun akan memudahkan baginya jalan-jalan menuju keridhaan Kami.” (QS. Al-Ankabut : 69). Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa di dalam ayat ini Allah ta’ala mengaitkan antara hidayah dengan kesungguh-sungguhan/jihad. Maka orang yang paling besar hidayahnya adalah orang yang paling besar kesungguhan/jihadnya. Pepatah arab mengatakan, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, niscaya dia akan mendapatkan.”
  7. Untuk bisa mendukung pembelajaran bahasa Arab bagi pemula maka mengikuti kajian-kajian kitab berbahasa Arab merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk membiasakan diri dengan kata atau istilah bahasa Arab yang termaktub di kitab-kitab para ulama. Kitab-kitab yang sudah semestinya dikaji oleh pemula adalah kitab-kitab yang membahas perkara-perkara agama yang harus dipahaminya seperti kitab yang membahas dasar-dasar tauhid semacam Al-Qawa’id Al-Arba’, Tsalatsatu Ushul, dan Kitab Tauhid yang ketiga-tiganya merupakan karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Apabila tidak bisa mengikuti secara langsung maka bisa diupayakan dengan mendengarkan CD kajiannya atau bahkan kalau ada yang berupa format VCD.
  8. Membaca buku pelajaran kaidah bahasa Arab. Buku-buku pelajaran kaidah bahasa Arab dengan pengantar bahasa Indonesia yang bisa didapatkan misalnya; Ilmu Nahwu Praktis sistem belajar 40 jam karya A. Zakaria (untuk pemula) dan Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab karya Ustadz Aunur rafiq Ghufron, Lc. (untuk menengah). Atau bagi yang ingin mendengarkan audio pelajaran bahasa Arab bisa mendownload di internet dengan alamat http://badar.muslim.or.id
Tips-tips di atas adalah berasal dari Ustadzuna Abu Mushlih Ari Wahyudi hafizhahullahdi dalam situs dakwahnya abumushlih.com yang ana copas dari artikel beliau. Dan di bawah ini ana tambahkan tips untuk mempercepat pemahaman bahasa arab kita berdasarkan pengalaman ana :
  1. Hafalkan pelajaran yang sudah didapatkan, kalau bisa mengulang tingkatan belajar sebagaimana ana belajar kelas pemula nahwu sebanyak 3x, dua di antaranya ana belajar kitab muyassar. Ana juga mengikuti kelas lanjutan 2x mempelajari kitab mulakhos. Alhamdulillah bermanfaat, lebih nancep.
  2. Jika sudah selesai tingkat pemula nahwu, cobalah membeli kitab ringkas yang berharokat semisal Al Mu’taqadu Ash Shahih karya Syaikh Dr. Abdussalam bin Barjas cetakan Maktabah Al Furqan. Analisislah kedudukan tiap-tiap kata pada buku tersebut. Jika kesulitan, tanyalah sama guru antum.
  3. Apabila ada kosakata yang terlupa padahal kita pernah tahu, maka sebaiknya jangan membalik lembaran-lembaran kitab ke belakang lagi untuk mencari arti kata yang dimaksud, tapi kembalilah merujuk ke kamus untuk memperkuat hafalan (faedah dari ustadz Aris Munandar ketika briefing Ma’had Umar bin Khattab)
  4. Bacakanlah kitab pada seseorang dan mintalah ia mengoreksi bacaan kita yang salah sehingga kita akan terbiasa membaca kitab.
  5. Ajarkanlah apa yang sudah antum dapatkan berupa ilmu bahasa arab kepada orang lain sehingga akan semakin menguatkan hafalan antum (faedah dari Ustadzuna Didik Suyadi)
Total ada 13 tips, banyak kan? Dan menurut ana, tips yang paling baik adalah memperbanyak mufrodat Dan tetaplah semangat belajar bahasa al Qur’an! Wallahu A’lam.